Alasan Saya Les Bahasa Inggris yang Mengejutkan
"Serius ?! Kamu ikut les bahasa Inggris?" tanya seorang teman seperti tidak mempercayai apa yang baru saja di dengarnya.
"Ya !" jawab saya dengan mantap.
Awal bulan Juni lalu saya memutuskan untuk bergabung di salah satu les bahasa Inggris di kota Nanga Pinoh dimana tempat saya berdomisili sekarang.
Banyak orang yang tidak percaya saya ikut les bahasa Inggris, mereka kebanyakan mengira kalau saya menjadi pengajar di lembaga itu karena memang di sekolah saya berprofesi sebagai guru (namun bukan guru bahasa Inggris).
Namun menjadi seorang murid bukan hal yang buruk juga kan?
Cukup menarik karena ketika banyak teman berlomba-lomba menambah penghasilan sampingan saya malah ikut belajar di tempat les.
Nah sebenarnya ada beberapa alasan mengapa saya akhirnya memutuskan untuk bergabung di tempat itu.
#1 Mendalami Bahasa Inggris
Bukan rahasia lagi kalau ikut les bahasa Inggris ini adalah untuk mendalami ilmu tentang bahasa itu sendiri.
Saya lebih menekankan pada meningkatkan kemampuan berkomunikasi khususnya berbicara bahasa Inggris.
Termasuk membangun mental berani untuk berbicara bahasa Inggris di depan orang lain yang selama ini menjadi hal yang menantang untuk dilakukan.
Tentu saja banyak hal baru yang bisa saya dapatkan dari tempat les ini terlebih karena pengajarnya sendiri pernah merasakan tinggal di luar negeri sehingga sering kali muncul hal-hal yang benar-benar baru yang selama ini belum pernah saya dengar.
#2 Membuka diri untuk terus belajar dan menimba pengalaman
Banyak orang di sana menganggap setelah proses belajar akan berhenti ketika menamatkan bangku sekolah.
Namun hal ini berkebalikan dengan diri saya karena saya menganggap belajar itu terus berlanjut entah itu melanjutkan pelajaran yang pernah didapat sebelumnya atau benar-benar mempelajari hal baru yang berhubungan dengan minat kita yang mungkin selama ini sempat kita abaikan.
Kadang juga belajar akan lebih mudah jika kita merasakan sendiri pengalaman yang terjadi pada diri kita.
Oleh karena itu, hal ini sangat penting untuk kita lalui sendiri.
#3 Mencari teman baru
Percaya tidak percaya lingkungan kerja sedikit banyak akan membuat lingkaran sosial kita menjadi terbatas sehingga butuh cara untuk bisa terus berinteraksi dengan banyak orang di luar.
Salah satu tujuan dengan ikut les ini, saya bisa menemukan teman baru yang sama-sama berjuang belajar.
Biasanya teman seperjuangan memiliki ikatan yang kuat.
Pertemanan seperti inilah yang menurut saya sangat menyenangkan tanpa perlu terikat dengan banyak hal seperti layaknya bekerja menyelesaikan proyek tertentu.
Jadi tidak heran dech akhirnya ketemu ibu-ibu rumah tangga gaul yang ternyata begitu antusias untuk belajar.
#4 Kemampuan kita sama
Kalau di bangku sekolah kita akrab dengan persaingan siapa yang terbaik dalam kelas tersebut di tempat les ini kita sama.
Tidak ada yang menjadi lebih pintar atau sebaliknya.
Apa lagi di dalamnya kita tidak diurutkan berdasarkan peringkat.
Jadi lebih asyik untuk sama-sama belajar sehingga bisa berkembang bersama-sama.
#5 Belajar karena kita butuh
Ini poin yang paling saya suka karena selama perjalanan belajar, sering kali harus mempelajari sesuatu yang tidak kita sukai.
Misalnya saya dulu di bangku sekolah paling tidak suka dengan pelajaran menghafal seperti pelajaran IPS.
Belajar berdasarkan kebutuhan itu rasanya beda, selalu ada semangat untuk belajar, menyiapkan diri sebelum pergi ke tempat les adalah salah satu contoh sesuatu yang tidak pernah saya lakukan di masa-masa sekolah.
#6 Tidak ada PR
Siapa sih anak sekolah yang suka PR? Rasanya mungkin hanya segelintir saja.
Begitu juga dengan les bahasa Inggris ini, tidak menuntut banyak PR tapi tetap perlu kesadaran juga untuk menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.
Bedanya kalau PR anak sekolah, kalau tidak mengerjakan nanti tidak ada nilai atau dimarahi guru tapi kalau les tidak.
Hanya saja bagi saya menjadi hal menantang, bagaimana saya ilmu yang sudah saya dapat bisa berguna dalam keseharian saya.
Karena saya sadar bahwa belajar dengan durasi satu jam pertemuan di kelas tidak akan cukup bila kita tidak kembangkan di luar kelas.
#7 Travelling
Awalnya saya tidak memikirkan poin keempat ini, namun karena kelas dewasa ini kebanyakan orang-orang yang senang travelling ya mau tidak mau saya juga ikut dalam rasa ini.
Rasanya pas juga sih, ketika harus travelling ke luar negeri berarti bisa langsung menerapkan ilmu yang telah di pelajari.
Btw, membayangkan travelling sepertinya akan selalu berhadapan dengan yang namanya biaya.
Namun ternyata bagi para traveler, biaya itu bisa kita atasi dengan beragam cara termasuk berkomitmen untuk menabung setiap bulannya sehingga suatu saat nanti kita bisa berangkat dech.
Nah itu tadi alasan saya ikut les bahasa Inggris, semoga bermanfaat bagi para pembaca semua.
